Pusamania Borneo FC berhasil mengamankan jasa duo Persipura Jayapura, Boaz Solossa dan Yohanes Pahabol untuk turnamen Piala Presiden. Kedua pemain tersebut sudah tak perlu diragukan lagi kualitasnya mampu mengangkat performa tim terutama di lini depan.
Borneo yang dilatih Iwan Setiawan sebenarnya tak punya masalah di lini depan ketika menghadapi Persipasi Bandung Raya. Setidaknya, mereka mampu menyegel kemenangan dengan dua gol tanpa balas lewat gol Terens Owang Puhiri dan Jajang Mulyana.
Namun, terlepas dari itu, sebenarnya banyak peluang yang gagal dimaksimalkan oleh anak-anak Pesut Etam saat menghadapi PBR. Jika saja Srdan Lopicic atau Jajang Mulyana lebih klinikal, bukan tak mungkin The Boys Are Back kebobolan lebih dari tiga gol.
Hal itu pun dibenarkan oleh Iwan. "Saya setuju kalau kami punya banyak peluang, mungkin ada tujuh atau delapan peluang. Tapi terlepas itu, saya bersyukur karena Borneo bisa lebih fokus dibandingkan PBR. Tapi sayang, memang kami belum sepenuhnya maksimal," beber mantan arsitek Persija Jakarta tersebut.
Kehadiran Boaz tentu bisa jadi jawaban tentang penyelesaian akhir Borneo yang belum memuaskan itu. Bukan hanya Boaz, Pahabol yang dikenal sebagai supersub juga rajin jadi pemecah kebuntuan timnya - hal yang tentu bermanfaat bagi tim pelatih Borneo untuk laga selanjutnya.
Perubahan skema sangat mungkin terjadi dengan hadirnya Boaz dan Pahabol. Beberapa nama di sebelas awal saat kontra PBR kemungkinan tergeser dengan hadirnya duo Mutiara Hitam. "Kedatangan Boaz tentunya membuat skema ikut berubah. Namun kami percaya jika kehadirannya di tim akan semakin menambah kualitas Pusamania menghadapi pertandingan ke depan," jelas Iwan.
"Soal siapa yang akan tergantikan, tentu kita lihat perkembangan kedean. Apalagi kita pada pertandingan awal juga cuma menurunkan satu striker sehingga tidak menjadi masalah bagi tim," sambung pelatih yang membesut Persela Lamongan pada Indonesia Super League 2015 itu.
Meski Jajang mencetak satu gol bagi Borneo di laga awal, namun posisinya bisa dibilang tidak aman karena kedatangan Boaz. Sedangkan Arphani, pemain muda kelahiran 1994 yang bermain di sektor kanan penyerangan, bisa jadi akan langsung tergeser karena di laga kontra PBR tak begitu meyakinkan.
Skema 4-3-3 yang diterapkan Iwan akan lebih efektif dengan pemain sekaliber Boaz dan Pahabol. Yang lebih menguntungkan, kedua pemain tersebut bisa bermain sebagai winger, striker atau bahkan second striker.
Mengingat betapa atraktifnya Terens Puhiri saat mempermalukan PBR, akan jadi hal yang menarik jika trio serang Terens - Boaz - Pahabol coba dimainkan Iwan. Ketiganya pun sama-sama berasal dari Papua dan punya kecepatan yang tentu bakal mematikan bagi lawan.
Judi Bola - Trio Papua, Senjata Baru Pusamania Borneo FC - Posted By :
Bola899
Bola899
No comments:
Post a Comment